Herbberger.com – Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan tinjauan terhadap kebun bongkar ratoon di pabrik gula Sragi, Pekalongan, Jawa Tengah, yang dikelola oleh PT Sinergi Gula Nusantara (SGN). Kegiatan ini bertujuan untuk memperketat pengawasan distribusi gula kristal rafinasi. Direktur Jenderal Perkebunan Kementan, Abdul Roni Angkat, menegaskan pentingnya program bongkar ratoon untuk meningkatkan rendemen dan produktivitas tebu, baik bagi petani maupun perusahaan.
Bongkar ratoon adalah metode peremajaan tanaman tebu yang mengganti batang tua dengan bibit baru. Ini dianggap sebagai langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas tanah serta memperkuat ketahanan pasokan gula di Indonesia. Kunjungan ini bukan hanya sekadar inspeksi, melainkan juga merupakan bentuk kolaborasi antara pemerintah dan BUMN perkebunan dalam mencapai swasembada gula nasional.
PT SGN, sebagai subholding gula PTPN Group, berkomitmen mendukung kebijakan pemerintah dalam meningkatkan sektor gula melalui teknologi budidaya modern dan pola kemitraan yang melibatkan petani. Direktur Utama SGN, Mahmudi, mengungkapkan bahwa keberhasilan program ini akan menguntungkan tidak hanya dalam peningkatan produksi tebu, tetapi juga dalam memperkuat rantai pasokan gula konsumsi.
Rencananya, target bongkar ratoon di wilayah kerja SGN mencakup area seluas 40.135 hektare, sementara usulan calon lokasi mencapai 46.593 hektare. Kunjungan tersebut diharapkan dapat mempercepat program hingga 2025 dan memastikan distribusi gula rafinasi tidak masuk ke pasar konsumsi rumah tangga.
Dengan kerjasama yang erat antara pemerintah, BUMN, dan petani, Indonesia optimis dalam mencapai kedaulatan pangan, khususnya di sektor gula.