Prabowo Sebut Pengangguran Terendah Sejak 1998, Apa Faktanya?

16 Agustus 2025 – Tingkat pengangguran di Indonesia mencapai level terendah sejak krisis moneter 1998, menurut pernyataan Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan Sidang Bersama DPR dan DPD, yang berlangsung pada 15 Agustus 2025. Menurut Prabowo, tingkat pengangguran nasional kini berhasil turun menjadi 4,76 persen.

Data dari Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan tingkat pengangguran terbuka pada Februari 2025 sebesar 4,76 persen, turun 0,06 persen dari tahun sebelumnya. Dengan perbandingan ini, artinya ada lima penganggur untuk setiap seratus orang angkatan kerja.

Meski angka pengangguran terlihat menurun, sejumlah pakar merasa skeptis terhadap pemulihan pasar tenaga kerja. Qisha Quarina, dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada, mencatat bahwa jumlah pengangguran absolut justru meningkat dari 7,2 juta orang pada Februari 2024 menjadi 7,28 juta orang pada Februari 2025. Dia menegaskan bahwa meskipun tingkat pengangguran menurun, hal ini tidak serta-merta mencerminkan kondisi pasar kerja yang membaik, karena lebih banyak orang yang mendapatkan pekerjaan.

Lebih jauh, dalam analisis data, Qisha menyebut bahwa isu ketenagakerjaan tidak hanya mengacu pada jumlah pengangguran, tetapi juga pada kualitas pekerjaan yang tersedia. Ia menyoroti pentingnya perhatian pada pekerjaan yang layak.

Di tingkat ASEAN, meskipun pengangguran terbuka di Indonesia merupakan yang terendah sejak 1998, negara ini masih tercatat memiliki tingkat pengangguran tertinggi di kawasan tersebut. Data dari Dana Moneter Internasional (IMF) menunjukkan bahwa pada April 2025, pengangguran di Indonesia mencapai 5 persen, lebih tinggi dibandingkan negara-negara tetangga seperti Filipina dan Malaysia.

Baca Juga  Penjualan Motor Indonesia Anjlok Lagi di Agustus 2025

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *