Jemaah Haji Lansia Disarankan Salat di Hotel, Bukan di Masjidilharam

16 Juli 2025 – Jemaah haji lansia sering kali lebih memilih untuk melaksanakan salat di hotel daripada di Masjidilharam, meski salat di tempat suci ini memiliki keutamaan luar biasa. Dalam tradisi Islam, salat di Masjidilharam dikategorikan setara dengan 100 ribu kali salat di masjid lainnya, berdasarkan hadis yang menyatakan keutamaan tersebut.

Keberadaan kesempatan selain Masjidilharam menjadi hal yang penting, terutama bagi jemaah haji yang berusia lanjut, memiliki kondisi kesehatan yang lemah, atau tinggal jauh dari tempat ibadah. Meskipun motivasi melakukan ibadah di Masjidilharam sangat kuat, pertimbangan kesehatan menjadi prioritas bagi mereka. Kementerian Agama menjelaskan bahwa dalam situasi tertentu, pelaksanaan salat di hotel atau masjid terdekat juga diperbolehkan, dan pahalanya tetap ada.

Para ulama, seperti Imam Jalaluddin as-Suyuti, menjelaskan bahwa pelipatgandaan pahala ini tidak hanya berlaku di Masjidilharam, tetapi juga mencakup seluruh Tanah Haram di Makkah. Hal ini memberi harapan bagi jemaah yang tidak dapat menjangkau Masjidilharam secara langsung.

Sebagai contoh, jika seorang jemaah haji lansia tidak dapat hadir secara fisik di Masjidilharam karena sakit atau kondisi lain yang membatasi mobilitasnya, ia tetap dapat memperoleh pahala dengan salat di lokasi yang lebih mudah dijangkau. Carl Halil dari Kementerian Agama menyatakan bahwa ini merupakan cara untuk menjaga keseimbangan antara keutamaan ibadah dan kesehatan jemaah haji, sehingga mereka tetap dapat menjalankan ibadah dengan baik.

Dengan pengertian ini, jemaah haji lansia diharapkan tetap bisa beribadah tanpa mengorbankan kesehatan mereka selama masa ibadah haji di Tanah Suci.

Baca Juga  Bank Dunia Dukung Proyek Seawall Pantura Senilai USD 80 M

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *