Herbberger.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami penguatan pada Selasa sore, dipimpin oleh sektor energi. IHSG ditutup naik 29,39 poin atau 0,36 persen, berada di posisi 8.169,28, sementara indeks LQ45 juga meningkat 2,96 poin atau 0,38 persen menjadi 785,37.
Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, menyatakan bahwa aliran modal asing telah membantu meningkatkan sentimen positif di pasar, dengan sebagian besar sektor saham bergerak di zona hijau. Penutupan pemerintah Amerika Serikat yang belum mencapai kesepakatan mengenai anggaran juga berdampak pada pasar global, membuat investor kekurangan data untuk mengevaluasi kondisi ekonomi AS.
Di kawasan Asia, cadangan devisa China tercatat meningkat 0,50 persen menjadi 3,34 triliun dolar AS pada September 2025, menjadi yang tertinggi sejak November 2015. Sementara itu, Gubernur Bank of Japan, Kazuo Ueda, menegaskan bahwa kenaikan suku bunga dapat dilanjutkan jika pertumbuhan dan inflasi berjalan sesuai proyeksi, meskipun tarif impor AS mulai menekan margin keuntungan eksportir.
Di dalam negeri, cadangan devisa Indonesia mengalami penurunan menjadi 148,7 miliar dolar AS pada September, dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebijakan stabilisasi nilai tukar oleh bank sentral. IHSG tetap berada di teritori positif hingga penutupan sesi perdagangan dengan enam sektor menguat, terutama sektor energi yang melonjak 2,52 persen.
Frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 3.175.508 transaksi dengan total nilai saham yang diperdagangkan mencapai Rp28,77 triliun. Bursa saham regional Asia juga menunjukkan pergerakan positif, dengan Indeks Nikkei dan indeks lainnya mengalami kenaikan.