10 Juli 2025 – Saham PT Prima Multi Usaha Indonesia resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan hari ini. Namun, debut perdana saham PT PMUI ini justru mengecewakan investor, tercermin dari turunnya saham hingga mencapai batas bawah auto reject bawah (ARB). Kondisi ini membuat saham PT PMUI turun 15 persen menjadi Rp153 per saham dari harga awal penawaran Rp180 per saham.
Penurunan signifikan tersebut menunjukkan rendahnya antusiasme investor terhadap saham PT PMUI pada masa awal pencatatannya. Perusahaan yang bergerak sebagai distributor telekomunikasi tersebut tercatat sebagai emiten ke-22 yang melantai di BEI sepanjang tahun ini. Meski debutnya diwarnai pelemahan, pihak manajemen PT PMUI menyampaikan optimisme perusahaan dalam jangka panjang, dengan target kinerja yang diharapkan lebih baik dalam beberapa kuartal mendatang.
Analis pasar modal menilai, turunnya saham PT PMUI disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti kondisi pasar yang sedang fluktuatif dan sikap investor yang cenderung berhati-hati terhadap saham baru dengan fundamental belum teruji. Menurut Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, tren pelemahan saham baru memang bisa terjadi dan merupakan bagian dari mekanisme pasar.
Sebagai catatan, selama semester pertama tahun 2025, kinerja pasar saham domestik cenderung bergerak volatil dengan sentimen global yang masih belum stabil. Investor disarankan untuk lebih selektif dan cermat dalam menilai prospek fundamental perusahaan sebelum mengambil keputusan investasi di saham-saham yang baru melantai.