Herbberger.com – Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai mengumumkan inisiatif pembangunan Pusat Studi HAM di Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang. Rencana ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman tentang hak asasi manusia di kalangan akademisi, sambil mempersiapkan generasi emas Indonesia 2045 yang memiliki karakter dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Dalam pernyataannya usai mengisi kuliah umum di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNDIP, Pigai menekankan pentingnya peran perguruan tinggi dalam membangun kesadaran terhadap nilai-nilai HAM. Ia mengungkapkan keinginan untuk mendorong terciptanya budaya pro-HAM, terutama menjelang visi Indonesia sebagai negara maju pada tahun 2045. Menurutnya, mahasiswa yang sedang berkuliah saat ini kelak memiliki potensi menjadi pemimpin di berbagai sektor, sehingga pemahaman dan kompetensi mereka mengenai HAM harus terjaga dengan baik.
Pigai menyebut sinergi antara pemerintah dan lembaga pendidikan tinggi sebagai langkah strategis dalam memperluas pemahaman HAM secara akademik dan praktis. Ia memberikan apresiasi kepada FISIP UNDIP yang telah membuka kerja sama dengan Kementerian HAM. “Kerja sama ini adalah upaya penting dalam membangun mindset tentang hak asasi manusia,” ujarnya.
Keberadaan Pusat Studi HAM di UNDIP diharapkan dapat menjadi laboratorium yang mencetak individu unggul dalam isu-isu HAM. Pigai menambahkan bahwa pendirian pusat tersebut akan didukung melalui anggaran pemerintah, termasuk penyediaan sarana dan pendanaan. Beberapa universitas dari berbagai provinsi juga telah menunjukkan kesiapan untuk berpartisipasi dalam program ini.
Melalui inisiatif ini, KemenHAM RI berharap akan muncul lebih banyak penelitian dan kajian strategis yang dapat mendukung penyusunan kebijakan hukum dan HAM di masa mendatang, sekaligus meningkatkan edukasi publik mengenai pentingnya perlindungan HAM dan penguatan supremasi hukum di Indonesia.