Herbberger.com – Pemerintah Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, berkolaborasi dengan Balai Besar Pengujian, Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan (BBP3KP) untuk meningkatkan hilirisasi tuna lokal. Kerja sama ini bertujuan menjadikan Donggala sebagai pusat industri pengolahan tuna di Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BBP3KP, Rahmadi Sunoko, saat konferensi pers di Banawa, Minggu.
Donggala dikenal sebagai penghasil tuna terbesar di Indonesia, sehingga langkah ini diharapkan dapat mendukung transformasi ekonomi daerah. Rahmadi menyebutkan bahwa keterlibatan seluruh pihak, baik dari pemerintah daerah maupun pusat, sangat penting dalam mendukung pengembangan sektor perikanan. Ia menekankan bahwa program ini merupakan awal dari upaya jangka pendek dan menengah untuk meningkatkan industri pengolahan hasil laut.
Di sisi lain, pengolahan tuna lokal diprediksi akan memperkuat ekonomi masyarakat dan menjaga stabilitas pangan. Rahmadi menegaskan bahwa pengolahan yang efektif dapat menghindari inflasi yang disebabkan oleh harga ikan. Dengan adanya konektivitas yang baik, diharapkan tuna segar dari Donggala dapat diekspor ke Jepang, yang akan semakin memperluas pasar produk lokal.
Bupati Donggala, Vera Elena Laruni, juga menyoroti potensi ikan tangkap yang mencapai 193.200 ton per tahun dengan nilai produksi sekitar Rp5,4 triliun. Ia berkomitmen untuk menjaga harga jual ikan tetap stabil di seluruh wilayah. Dengan kekayaan sumber daya ikan yang melimpah, pemerintah berupaya memaksimalkan potensi ini agar dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, terutama nelayan lokal. Harapan besar juga disematkan agar Donggala menjadi lumbung ikan yang mendukung pasokan pangan laut untuk Ibu Kota Negara dan sekitarnya.