Panglima Tameng Adat Dumai Protes Jam Operasional Hiburan Malam

25 Agustus 2025 – Jam operasional hiburan malam di Dumai menjadi sorotan setelah Panglima Tameng Adat setempat menyuarakan ketidakpuasan. Dalam sebuah pernyataan, Panglima menegaskan bahwa keputusan pemerintah untuk membatasi jam operasional tersebut mengancam kearifan lokal dan budaya yang telah berlangsung lama di kota ini.

Menurut informasi yang dihimpun, pembatasan jam hiburan malam ditetapkan sebagai upaya untuk meredakan masalah sosial dan menjaga keamanan masyarakat. Pihak pemerintah mengklaim bahwa langkah ini diperlukan untuk mengurangi potensi kerawanan, terutama terkait dengan perilaku minuman keras dan tindakan kriminal yang mungkin terjadi saat larut malam.

Panglima Tameng Adat menyebutkan bahwa budaya hiburan malam adalah bagian penting dari identitas masyarakat Dumai. Sejak lama, hiburan malam berfungsi sebagai sarana untuk bersosialisasi dan merayakan tradisi lokal. Ketidakpuasan ini mengundang reaksi dari sejumlah pemilik usaha hiburan yang merasa keberatan dengan batasan yang diterapkan, serta mengancam keberlangsungan usaha mereka.

Dalam pertemuan yang diadakan di balai adat, Panglima meminta pemerintah untuk mempertimbangkan kembali keputusan tersebut. Ia menekankan pentingnya melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan yang berdampak langsung pada kehidupan sosial mereka. “Kita perlu menemukan solusi yang seimbang,” ungkapnya.

Hingga kini, pihak pemerintah belum memberikan tanggapan resmi terkait tuntutan dari Panglima Tameng Adat. Sementara itu, masyarakat berharap ada dialog konstruktif antara pemerintah dan komunitas lokal agar semua pihak dapat mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Diskusi tentang isu ini diprediksi akan berlanjut hingga menemukan titik terang yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Dumai.

Baca Juga  Massa Rencanakan Demo Saat Sidang Vonis Hasto, 1.658 Personel Siaga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *