NasDem Ajak Masyarakat Waspadai Godaan Politik Uang

Herbberger.com – Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Fauzan Khalid, mengingatkan masyarakat untuk tidak terjebak dalam praktik politik uang. Ia menekankan pentingnya pendidikan politik untuk memastikan bahwa warga terhindar dari praktik transaksional yang merugikan. Fauzan menyatakan bahwa klienelisme, yakni praktik pertukaran dukungan dengan imbalan materi, telah menjadi isu serius yang memerlukan upaya pencegahan.

“Praktik ini berbahaya karena dapat merusak integritas pemilu. Oleh karena itu, kesadaran masyarakat perlu ditingkatkan melalui pendidikan politik,” ujarnya dalam keterangan yang dikeluarkan baru-baru ini. Menurutnya, pendidikan politik dapat membantu masyarakat memahami bahaya yang ditimbulkan oleh politik uang, yang sering kali muncul dalam pemilu dengan iming-iming pembayaran suara.

Fauzan juga menjelaskan bahwa masyarakat harus mampu memilih pemimpin dengan bijak, tidak hanya berdasarkan imbalan, tetapi juga melihat rekam jejak dan kemampuan kandidat. Ia mengajak agar masyarakat lebih peduli pada politik, karena keputusan legislatif dan anggaran untuk pembangunan berasal dari proses politik.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri, Bahtiar Baharuddin, mengungkapkan bahwa survei menunjukkan tingkat toleransi masyarakat terhadap politik uang mencapai 70%-80%. Ia menjelaskan bahwa banyak pemilih yang datang ke tempat pemungutan suara karena diiming-imingi uang, bukan karena kesadaran untuk berpartisipasi.

Bahtiar menegaskan bahwa kondisi ekonomi masyarakat, yang banyak di antaranya masih terpuruk dalam kemiskinan, membuat mereka rentan terhadap praktik semacam ini. Menurut data dari World Bank, sekitar 194,7 juta penduduk Indonesia berada di garis kemiskinan, sedangkan hanya 7% yang merupakan lulusan perguruan tinggi. Hal ini menjelaskan tantangan dalam upaya menciptakan partisipasi politik yang berkualitas di Indonesia.