Jakarta – Fenomena ngidam yang sering diasosiasikan dengan wanita hamil ternyata juga dialami banyak orang dewasa. Keinginan untuk mengonsumsi makanan tertentu ini bukan sekadar dorongan biasa. Menurut para ahli psikologi, pilihan makanan saat ngidam bisa memberikan wawasan mengenai kepribadian seseorang.
Berdasarkan penelitian, keinginan mengonsumsi makanan pedas, misalnya, menunjukkan bahwa seseorang cenderung berani dan senang mencoba hal baru. Zat capsaicin dalam makanan pedas diketahui dapat mengurangi risiko kanker lambung, dan penggemar makanan pedas sering digambarkan sebagai individu yang menyukai tantangan dan mungkin memiliki kecenderungan untuk mencari pengalaman berisiko.
Sementara itu, para peneliti dari Universitas Innsbruck menemukan bahwa ketertarikan pada makanan pahit bisa berkaitan dengan sifat kepribadian yang kurang menyenangkan, seperti narsisme dan sadisme. Makanan pahit, seperti kopi atau cokelat tanpa gula, sering kali disukai oleh individu yang mungkin cenderung bersikap antisosial.
Ngidam makanan asin, di lain sisi, sering kali menunjukkan kebutuhan mineral yang kurang, seperti kalium dan kalsium. Mereka yang menyukai makanan ini cenderung ambisius namun sering frustasi dalam menghadapi masalah kecil sehari-hari.
Penggemar makanan manis biasanya memiliki kepribadian lembut dan cenderung membantu orang lain. Sementara itu, individu yang menyukai rasa asam, seperti jeruk, dapat mengalami kecemasan dan memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap diri sendiri.
Akhirnya, penggemar makanan gurih sering memiliki selera humor yang sederhana dan mampu mendeteksi cita rasa dengan sangat tajam. Meskipun ngidam hanya satu bagian dari kompleksitas kepribadian, refleksi terhadap preferensi makanan bisa membantu seseorang memahami diri mereka sendiri dengan lebih baik.