Herbberger.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memberikan dukungan penuh terhadap peningkatan ekspor ikan arwana super red asal Kalimantan Barat. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat devisa negara dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan KKP, Koswara, menyampaikan bahwa ikan arwana super red berhasil menembus pasar di 14 negara, menunjukkan potensi besar dari sektor perikanan Indonesia.
Koswara menjelaskan bahwa arwana super red merupakan salah satu ikon ikan hias Indonesia yang banyak diminati di pasar internasional, terutama di negara-negara Asia. Permintaan untuk ikan ini terus meningkat, termasuk di pasar baru seperti Sri Lanka dan Suriname. Pada tahun 2024, ekspor arwana formosus dari Kalimantan Barat mencapai 161.066 ekor, dengan tujuan utama ke China, diikuti oleh Vietnam dan Taiwan.
Selama periode Januari hingga 29 September 2025, tercatat sebanyak 573 dokumen ekspor untuk 105.357 ekor arwana ke 14 negara, yang mencakup pasar baru di Asia Selatan dan Amerika Latin. Kegiatan ekspor ini harus mematuhi regulasi ketat, mengingat arwana termasuk dalam spesies yang dilindungi di bawah CITES. Koswara menegaskan pentingnya pengawasan untuk menjaga kelestarian spesies tersebut.
Keberhasilan ekspor arwana diharapkan dapat meneguhkan posisi Indonesia sebagai pusat budidaya ikan hias yang berkelanjutan. Dalam rangkaian kegiatan, ekspor arwana super red pada September 2025 dilakukan dari Pelabuhan Dwikora, Pontianak, bersamaan dengan kunjungan kerja Komisi IV DPR RI ke Kalimantan Barat. Selaras dengan momen Bulan Bakti Kelautan dan Perikanan, KKP berkomitmen untuk menjaga keseimbangan antara konservasi dan pengembangan ekonomi dalam upaya memperkuat brand Indonesia di kancah global.