Herbberger.com – Kementerian Ekonomi Kreatif (Kementerian Ekraf) meluncurkan program Literasi Bisnis sebagai langkah strategis untuk menguatkan pelaku ekonomi kreatif (ekraf) di Indonesia. Program ini bertujuan agar pelaku ekraf mampu beradaptasi dengan dinamika pasar dan mengembangkan usaha mereka secara berkelanjutan. Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky menegaskan pentingnya program ini dalam memperkuat daya saing di tengah transformasi ekonomi global.
Dilaksanakan pada Sabtu (11/10) di Kota Malang, program ini melibatkan kolaborasi lintas lembaga untuk mendukung ekosistem ekonomi kreatif. Dalam keterangannya, Direktur Anggara Hayun menyampaikan bahwa potensi ekraf di Malang sangat besar, namun pelaku usaha masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk dalam pengelolaan keuangan. Oleh karena itu, literasi bisnis diharapkan menjadi langkah awal bagi pelaku ekraf untuk bersiap mengakses pendanaan formal.
Kegiatan ini dihadiri sekitar 70 pelaku usaha dari berbagai subsektor dan fokus pada peningkatan kemampuan dalam pencatatan keuangan, mitigasi risiko, serta persiapan memperoleh pembiayaan. Anggota Komisi XI DPR RI, Hasanuddin Wahid, menyampaikan keprihatinan terhadap rendahnya pemanfaatan teknologi dan minimnya pengetahuan tentang keuangan yang menjadi hambatan bagi perkembangan sektor ini.
Kepala OJK Kota Malang, Farid Faletehan, juga mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap kejahatan digital dan penawaran investasi ilegal. Ia menekankan perlunya pemahaman akan risiko yang ada. Program ini diharapkan menjadi fondasi bagi pelaku ekraf tidak hanya dalam menciptakan produk yang unggul, tetapi juga dalam manajemen usaha yang sehat.