Dolar AS Tergerus, Transaksi Rusia-India 90% Dalam Rubel dan Rupee

[original_title]

Jackiecilley.com – Untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS, negara-negara anggota BRICS, khususnya Rusia dan India, semakin intensif menggunakan mata uang lokal dalam transaksi perdagangan. Kunjungan kenegaraan Presiden Rusia, Vladimir Putin, ke New Delhi pada 4 Desember 2025, menjadi momentum penting untuk meninjau dan memperkuat kerja sama bilateral yang telah terjalin.

Dalam pernyataannya di New Delhi, Putin mengungkapkan bahwa 90% perdagangan bilateral antara Rusia dan India kini dilakukan dengan menggunakan rubel dan rupee. Ini menandakan kemajuan signifikan dalam upaya kedua negara untuk mendorong sistem pembayaran alternatif, selain dolar AS.

Inisiatif ini muncul sebagai respons terhadap kebijakan ekonomi global yang dinilai merugikan, khususnya sejak pemerintahan Donald Trump. Kebijakan tarif dan perang dagang Amerika Serikat berpotensi mengganggu arus perdagangan internasional dan menyebabkan peningkatan harga barang impor. Hal ini mendorong sejumlah negara berkembang untuk memperkuat solidaritas ekonomi, termasuk di dalamnya adalah negara-negara anggota BRICS yang berusaha menciptakan tatanan finansial yang lebih beragam dan multipolar.

Meskipun rencana untuk membuat mata uang bersama BRICS belum terlaksana, mekanisme pembayaran langsung menggunakan mata uang lokal telah mulai diterapkan dalam berbagai transaksi antaranggota. Langkah ini bertujuan untuk secara bertahap mengurangi dominasi mata uang Barat dalam transaksi lintas batas.

Dengan demikian, kolaborasi antara Rusia dan India dapat dianggap sebagai salah satu contoh nyata dari tren ini yang terus berkembang dalam konteks ekonomi global saat ini.

Baca Juga  2,6 Juta Wajib Pajak Baru Daftarkan Akun Coretax di 2023

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *