Deontay Wilder Berpotensi Menjadi Raja KO Lagi dengan Pukulan Berbahaya

[original_title]

Herbberger.com – Deontay Wilder, petinju asal Amerika, menghadapi tantangan untuk membuktikan dirinya sebagai raja KO dengan pukulan mematikan di dunia tinju. Meskipun di usia 39 tahun, secara teori, kekuatan pukulannya seharusnya masih menjadi aset utama, kenyataan menunjukkan hal yang berbeda. Wilder, yang memiliki rekor 44-4-1 dengan 43 kemenangan KO, kalah dalam empat dari enam pertarungan terakhirnya.

Wilder dikenal dengan pukulan mematikannya yang selama sepuluh tahun terakhir membuatnya menjadi salah satu petinju yang paling ditakuti. Namun, pada lima tahun terakhir, prestasinya hanya melawan Robert Helenius dan Tyrrell Anthony Herndon. Banyak pengamat tinju berpendapat bahwa meski pukulan Wilder masih ada, kini ia menjadi lebih dapat diprediksi dan mudah diantisipasi oleh lawan-lawannya.

Belakangan ini, Wilder semakin terlihat rentan. Tidak hanya kalah di ring, namun juga dapat dengan mudah didekati oleh petinju lain. Dalam pertandingan ulang melawan Tyson Fury pada 2020, kemampuannya untuk menahan serangan lawan dipertanyakan, dan hal yang sama terlihat saat ia bertemu Zhilei Zhang, petinju Tiongkok yang berhasil mengalahkannya di ronde kelima dengan strategi efektif.

Wilder kini dihadapkan pada pertanyaan penting: apakah ia mampu mengembalikan kejayaannya dan membuktikan bahwa dirinya masih bisa menjadi petinju raja KO dengan pukulan menghancurkan? Semakin dekat dengan akhir karirnya, tantangan untuk membuktikan ketangkasannya di ring kian mendesak. Pertarungan selanjutnya akan menjadi titik tolak bagi petinju ini untuk menunjukkan apakah ia masih bisa bersinar di dunia tinju yang sangat kompetitif.

Baca Juga  Pertamina Patra Niaga Luncurkan Energi Bersih melalui BGCC

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *