Herbberger.com – Mencium anak setiap hari merupakan sunnah yang sering kali terlupakan dalam praktik kehidupan sehari-hari. Tradisi ini berdasarkan ajaran Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam, di mana tidak hanya orang tua dianjurkan untuk mencium anak, tetapi anak juga diperbolehkan mencium kepala ayah dan ibunya. Tindakan sederhana ini memiliki makna mendalam yang mampu menciptakan kehangatan dan keharmonisan dalam keluarga.
Dari buku “Kaifa Takûnâ Abawain Mahbûbain” karya Dr. Muhammad Fahd Ats-Tsuwaini, terdapat sebuah kisah di mana Nabi Muhammad SAW bertanya kepada seorang badui mengenai kebiasaan mencium anak-anaknya. Badui tersebut mengaku memiliki sepuluh anak namun tidak pernah mencium satupun dari mereka. Nabi kemudian mengingatkan bahwa mencium anak adalah bentuk kasih sayang yang dapat menjadi penentu rahmat Allah dalam hati seseorang.
Pentingnya ciuman orang tua kepada anak-anak mereka tidak hanya sebagai ungkapan cinta, tetapi juga sebagai sarana untuk menumbuhkan rasa aman dan perhatian. Ciuman dapat mengedukasi anak tentang kasih sayang serta memperkuat ikatan emosional dalam keluarga. Dalam konteks ini, ciuman bukan hanya sekadar tindakan fisik, tetapi juga merupakan cara untuk mengajarkan nilai-nilai kasih sayang dan empati.
Melalui praktik mencium anak setiap hari, diharapkan setiap orang tua dapat menjadi teladan yang baik dalam menciptakan lingkungan yang penuh kasih sayang dan keharmonisan. Dengan demikian, diharapkan tradisi ini dapat terus dilestarikan dan dijadikan bagian dari kehidupan sehari-hari dalam keluarga Muslim.