Surplus Perdagangan Mei 2025 Tembus Rekor Tertinggi US$4,9 Miliar

17 Juni 2025 – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengumumkan surplus perdagangan Mei mencapai US$4,9 miliar, mencetak rekor tertinggi dalam dua tahun terakhir. Hasil positif ini sebagian besar didorong oleh peningkatan ekspor di sektor pertanian dan manufaktur, meskipun sektor komoditas menunjukkan tren penurunan.

“Peningkatan ekspor dari sektor pertanian dan manufaktur telah berhasil mengimbangi penurunan pendapatan komoditas,” jelas Arief Setiawan, pakar ekonomi Universitas Indonesia. Ia menambahkan, kondisi ini menunjukkan bahwa diversifikasi ekonomi Indonesia mulai membuahkan hasil.

Lebih lanjut, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor pertanian mengalami kenaikan sebesar 14% dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara itu, ekspor manufaktur tumbuh sebesar 8,5%, dengan produk otomotif dan elektronik menjadi penyumbang utama.

Meski demikian, pendapatan dari komoditas andalan seperti batu bara dan minyak sawit tercatat menurun sekitar 6% dibanding bulan sebelumnya. Kondisi ini disebabkan oleh fluktuasi harga global dan menurunnya permintaan dari pasar utama seperti China dan Eropa.

Pemerintah berharap surplus perdagangan ini dapat memperkuat ketahanan ekonomi nasional menghadapi tantangan global. Sri Mulyani menegaskan bahwa fokus pemerintah ke depan adalah terus mendorong hilirisasi industri dan peningkatan nilai tambah produk ekspor.

Menutup laporannya, Menteri Keuangan optimistis bahwa dengan kebijakan yang tepat dan strategi ekspor yang semakin terarah, Indonesia dapat mempertahankan kinerja positif dalam perdagangan internasional.

Baca Juga  Surplus Perdagangan Mei 2025 Tercapai US$4,9 Miliar