Jackiecilley.com – Reformasi pendidikan di Indonesia harus mengutamakan pembentukan karakter peserta didik, demikian disampaikan oleh Ina Liem, seorang pakar dan pemerhati pendidikan. Ia menyatakan bahwa meskipun sistem pendidikan telah mengalami banyak perubahan dari masa ke masa, tujuan utama tetap sama: membentuk manusia Indonesia yang berkarakter.
Ina mengingatkan bahwa pembentukan karakter merupakan fondasi pendidikan sejak awal kemerdekaan. Sistem pendidikan awal dirancang untuk memperkuat identitas dan persatuan bangsa, yang kemudian berkembang melalui program-program seperti INPRES dan Wajib Belajar 6 Tahun pada era Orde Baru. “Pendidikan adalah tanggung jawab semua pihak; penyelesaian masalah dalam pendidikan sangat penting karena dampaknya terhadap kehidupan,” ungkapnya dalam sebuah wawancara baru-baru ini.
Dia juga menunjukkan hubungan erat antara karakter dan masalah sosial, termasuk korupsi. MenurutIna, pendidikan karakter di sekolah dasar hingga menengah harus menjadi fokus utama, karena karakter individu akan memengaruhi kehidupan masyarakat secara keseluruhan.
Lebih lanjut, ia menyoroti tantangan yang dihadapi pendidikan di era digital. Platform Merdeka Mengajar dinilai efektif dalam meningkatkan kapasitas guru, meskipun pelatihan tidak hanya dapat dilakukan secara online. Pandemi Covid-19 juga mempercepat proses digitalisasi, menjadikan teknologi sebagai kebutuhan esensial dalam dunia pendidikan.
Meski optimis melihat kemajuan, Ina Liem mengingatkan bahwa berbagai pencapaian masa kini harus dipertahankan dan tidak terbalik. Kebijakan di era modern harus jelas, dengan pemahaman mendalam mengenai masalah yang ada, tujuan kebijakan, serta cara implementasinya.