Operator Seluler Hadapi Tantangan Nataru di Hujan Bali

[original_title]

Jackiecilley.com – Indosat Ooredoo Hutchison menyampaikan beberapa tantangan yang dihadapi oleh penyedia layanan di Bali menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2026, terutama di tengah cuaca buruk dan risiko bencana. Mardiono Eko Prayitno, Head of Technology Region Bali Nusra Indosat Ooredoo Hutchison, menjelaskan bahwa selama musim hujan, sering terjadi pemadaman listrik yang dapat mengganggu jalur fibernya karena potensi tanah longsor, yang menjadi ancaman di wilayah Bali Nusra.

Untuk memastikan konektivitas tetap terjaga, Indosat Ooredoo Hutchison telah menyiapkan langkah-langkah, termasuk penambahan baterai sebagai cadangan daya untuk Base Transceiver Station (BTS) mereka. Mardiono menargetkan agar BTS bisa bertahan minimal selama empat jam saat listrik mati. Selain itu, tim khusus juga akan disiagakan dengan genset untuk segera mengatasi kondisi darurat.

Perusahaan ini menerapkan proteksi tambahan untuk jalur fiber agar tetap dapat berfungsi meskipun terjadi gangguan. Pengalaman dari bencana banjir besar di Bali pada September lalu menjadi pelajaran berharga bagi mereka dalam menghadapi potensi masalah jaringan di masa depan.

Akhir tahun ini diprediksi akan ada lonjakan kunjungan wisatawan, sehingga fokus utama adalah pada lokasi-lokasi wisata yang rentan terhadap bencana. Lokasi-lokasi seperti Kuta, Canggu, Nusa Dua, dan Ubud telah dipersiapkan agar jaringan tetap berfungsi saat banyak orang berkumpul.

Diperkirakan, periode rawan terjadi pada tanggal 25 Desember 2025 dan 1 Januari 2026, dengan peningkatan kebutuhan jaringan mulai 20 Desember hingga 4 Januari. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang jika terjadi gangguan jaringan, karena Indosat Ooredoo Hutchison siap mengatasi setiap situasi yang mungkin terjadi.

Baca Juga  Prabowo Menyambangi Makam Kakek dan Neneknya di Den Haag

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *