Musim Kemarau Mundur dan Lebih Pendek, BMKG Ungkap Penyebabnya

21 Juni 2025 – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa musim kemarau mundur tahun ini dan diprediksi lebih pendek dari biasanya. Hingga awal Juni 2025, hanya sekitar 19% wilayah di Indonesia yang telah secara resmi memasuki musim kemarau.

BMKG menjelaskan penyebab utama fenomena ini adalah intensitas hujan yang tinggi selama bulan April hingga Mei lalu. Kepala Divisi Iklim BMKG, Rahmat Hidayat, mengatakan kondisi curah hujan di dua bulan tersebut mencapai tingkat di atas normal di banyak daerah, khususnya di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.

“Curah hujan yang tinggi selama periode April hingga Mei telah menyebabkan musim kemarau mundur secara signifikan. Tahun ini, periode kering diperkirakan tidak akan berlangsung lama seperti biasanya,” ujar Rahmat dalam konferensi pers virtual, Jumat (20/6/2025).

Rahmat menambahkan, masyarakat perlu tetap waspada terhadap potensi perubahan cuaca yang mendadak, termasuk kemungkinan hujan lebat yang masih bisa terjadi meski telah memasuki musim kemarau.

BMKG juga menghimbau agar masyarakat mengikuti update rutin dari lembaga ini demi persiapan menghadapi anomali cuaca lebih lanjut.

Dengan musim kemarau mundur, para petani dan pelaku industri pertanian diimbau untuk menyesuaikan jadwal tanam dan panen guna menghindari dampak kerugian akibat ketidakpastian cuaca.

Baca Juga  Deontay Wilder Berpotensi Menjadi Raja KO Lagi dengan Pukulan Berbahaya