Herbberger.com – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menginformasikan bahwa terdapat lima perusahaan dengan aset di atas Rp250 miliar yang sedang dalam antrean untuk melakukan initial public offering (IPO) di pasar modal Indonesia. Dalam laporan terbaru, BEI juga mencatat adanya enam perusahaan beraset menengah, yaitu antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar, serta dua perusahaan beraset kecil di bawah Rp50 miliar yang juga siap untuk melangsungkan IPO.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, menjelaskan bahwa hingga tanggal 7 November 2025, total terdapat 13 perusahaan yang masuk dalam pipeline pencatatan saham. Dari jumlah ini, empat perusahaan datang dari sektor energi, sementara sektor lainnya mencakup barang baku, industri, teknologi, dan transportasi. Selama tahun berjalan, BEI mencatat 24 perusahaan telah berhasil melakukan IPO, dengan dana yang dihimpun mencapai Rp15,21 triliun.
Selain itu, BEI mencatat 156 emisi dari 75 penerbit efek bersifat utang dan sukuk, mengumpulkan dana sebesar Rp180,8 triliun hingga saat ini. Terdapat juga 21 emisi dari 16 penerbit yang sedang dalam antrean. Dalam hal aksi rights issue, sebanyak 10 perusahaan telah melaksanakan dengan total nilai mencapai Rp16,63 triliun, dan satu perusahaan dari sektor properti masih dalam antrean untuk melakukan rights issue.
Dengan jumlah perusahaan tercatat di pasar modal Indonesia sekarang mencapai 967, BEI menargetkan dapat mencapai angka 1.000 perusahaan hingga akhir tahun 2025, menunjukkan optimisme terhadap pertumbuhan pasar modal di Indonesia.