18 Juni 2025 – Pemerintah resmi mengumumkan pelibatan kapal pantai utara jawa dalam proyek pembangunan seawall senilai Rp 1.200 triliun yang membentang sepanjang 700 km. Proyek ambisius ini diresmikan Presiden Prabowo Subianto sebagai langkah mitigasi jangka panjang terhadap banjir rob dan abrasi yang kian mengancam garis pantai akibat perubahan iklim dan penurunan permukaan tanah.
Prabowo menyatakan bahwa keterlibatan pelaku lokal, khususnya kapal-kapal nelayan dari kawasan pantura, merupakan bagian dari pendekatan inklusif pembangunan nasional. “Ini bukan sekadar proyek infrastruktur, tapi juga kolaborasi lintas sektor. Kapal pantai utara Jawa akan membantu distribusi material dan logistik konstruksi,” ujarnya di Jakarta, Selasa (18/6).
Selain itu, pemerintah membuka pintu bagi investor asing, khususnya dari Jepang dan China, untuk ikut serta dalam pembiayaan dan teknologi proyek ini. Kementerian PUPR mencatat, lebih dari 70 kapal lokal dari Demak, Pekalongan, dan Cirebon telah didaftarkan untuk mendukung fase awal pembangunan tanggul laut tersebut.
Ahli tata ruang dan lingkungan dari Universitas Gadjah Mada, Dr. Ratri Sasmita, menilai langkah ini sebagai bentuk adaptasi aktif terhadap krisis iklim. “Dengan melibatkan kapal pantai utara Jawa, pemerintah tidak hanya membangun infrastruktur, tapi juga memberdayakan masyarakat pesisir,” ujarnya.
Pembangunan seawall ditargetkan rampung bertahap dalam 15 tahun ke depan dan akan menjadi salah satu proyek pertahanan pesisir terbesar di Asia Tenggara.