Indonesia Tunggu Respons Uni Eropa soal EUDR

04 Juli 2025 – Indonesia tunggu respons Uni Eropa soal EUDR usai dialog penting yang digelar di Brussel pada 4 Juni 2025. Pemerintah menekankan pentingnya tindak lanjut tertulis dari pihak Uni Eropa terkait kebijakan deforestasi yang berpotensi memengaruhi rantai pasok produk pertanian utama dari Indonesia.

Staf Ahli Bidang Hubungan Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Dida Gardera, menjelaskan bahwa pertemuan tersebut menyoroti isu strategis seperti legalitas lahan, perlindungan petani kecil (smallholder), serta konsistensi kebijakan dengan aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Menurut Dida, keberlanjutan dialog diperlukan karena dampaknya menyangkut langsung masa depan ekspor komoditas penting seperti kelapa sawit, kopi, dan kakao. Produk-produk ini sebagian besar berasal dari petani kecil yang rentan terdampak ketatnya persyaratan baru Uni Eropa jika tidak ada penyesuaian yang adil dan terukur.

Pemerintah Indonesia menekankan bahwa pendekatan regulatif harus mempertimbangkan aspek keadilan dan pembangunan berkelanjutan. Hal ini selaras dengan posisi Indonesia yang terus mendorong kerja sama internasional yang inklusif dan tidak diskriminatif terhadap negara berkembang.

Meski belum ada kepastian tertulis dari Uni Eropa, Indonesia tetap membuka ruang dialog lanjutan. Kesiapan untuk melakukan harmonisasi data dan memperkuat sistem pelacakan menjadi bagian dari tawaran konkret Indonesia demi memastikan komoditas nasional tetap diterima di pasar Eropa.

Keputusan akhir Uni Eropa sangat dinantikan, mengingat potensi dampaknya terhadap jutaan petani kecil yang menggantungkan hidup pada ekspor ke kawasan tersebut. Pemerintah menegaskan akan terus memperjuangkan kepentingan nasional di forum internasional.

Baca Juga  Bank Dunia Dukung Proyek Seawall Pantura Senilai USD 80 M

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *