Harga Emas Antam Anjlok Rp 48.000 dalam Tiga Hari

28 Juni 2025 – Harga emas batangan keluaran PT Aneka Tambang (Antam) kembali mencatatkan penurunan signifikan. Hari ini, harga emas Antam turun sebesar Rp 23.000 per gram menjadi Rp 1.884.000, memperpanjang tren penurunan harga emas selama tiga hari berturut-turut. Dalam periode tersebut, harga emas Antam secara total telah jatuh hingga Rp 48.000 per gram.

Penurunan harga ini membuat banyak investor logam mulia mulai bertanya-tanya terkait masa depan investasi mereka. Situasi pasar global hingga kebijakan ekonomi negara-negara besar turut berperan dalam fluktuasi harga emas saat ini.

Penurunan Terbesar dalam Sebulan Terakhir
harga emas antam

Harga emas batangan Antam memang mengalami fluktuasi sejak awal bulan Juni 2025, tetapi penurunan dalam tiga hari terakhir menjadi yang paling signifikan dalam satu bulan ini. Para analis keuangan dan pelaku pasar menyebutkan bahwa hal ini merupakan dampak dari berbagai faktor ekonomi global dan nasional yang sedang berlangsung.

Beberapa pelaku pasar di Jakarta, terutama pedagang emas batangan, mengaku mulai merasakan dampaknya secara langsung. Para pembeli lebih hati-hati dan memilih menunggu harga emas mencapai titik yang lebih stabil sebelum kembali membeli.

Faktor Global Tekan Harga Emas

Analis pasar logam mulia, Ibrahim Assuaibi, menjelaskan bahwa faktor utama di balik kejatuhan harga emas ini adalah penguatan dolar Amerika Serikat (AS). “Ketika dolar AS menguat terhadap sejumlah mata uang utama, harga emas cenderung tertekan. Kondisi ini telah berlangsung sejak pertengahan Juni,” jelasnya.

Selain penguatan dolar AS, pergerakan suku bunga Bank Sentral AS (The Fed) yang tetap tinggi turut memberikan tekanan ekstra bagi harga emas dunia. Investor cenderung memilih instrumen investasi berbunga tinggi ketimbang aset yang tidak memberikan bunga seperti emas.

Kondisi Domestik Pengaruhi Pasar Lokal

Di dalam negeri, kebijakan pemerintah terkait pemulihan ekonomi pascapandemi juga berkontribusi pada fluktuasi harga emas Antam. Sejumlah stimulus fiskal dan moneter diarahkan untuk mendorong konsumsi domestik yang membuat masyarakat mulai mengalihkan dana investasinya dari emas ke sektor riil seperti properti dan obligasi.

Budi Setiawan, seorang pedagang emas di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, menuturkan bahwa penurunan harga emas yang signifikan membuat permintaan logam mulia cenderung melambat. “Biasanya kalau harga turun sedikit, pembeli masih datang, tapi kalau turunnya tajam seperti sekarang ini, justru orang jadi takut beli,” kata Budi.

Baca Juga  Gaikindo Tegaskan Malaysia Tidak Kalahkan, Pasar Mobil Turun 10%

Imbas Penurunan Harga Emas Terhadap Investor

Penurunan harga emas ini tentunya memiliki dampak tersendiri bagi investor emas. Beberapa investor yang membeli emas pada harga tinggi dalam beberapa minggu sebelumnya kini menghadapi dilema, apakah harus menjual atau menunggu harga kembali naik.

Investor Ambil Sikap Wait and See

Fitriani, seorang investor emas asal Depok, mengaku memilih menunggu. Ia berpendapat bahwa emas tetap instrumen investasi yang aman dalam jangka panjang. “Meskipun turun, saya percaya emas tetap bisa rebound lagi. Sekarang waktunya menunggu, bukan panik menjual,” ujarnya.

Di sisi lain, para analis investasi menyarankan agar investor tetap bijak dan mempertimbangkan kembali tujuan investasi mereka. Menurut pengamat ekonomi, Bhima Yudhistira, investor yang sudah memiliki rencana jangka panjang tidak perlu panik melihat fluktuasi harga emas saat ini. “Selama fundamental ekonomi global dan domestik masih stabil, emas masih relevan sebagai aset lindung nilai,” kata Bhima.

Prediksi Tren Harga Emas Antam ke Depan

Para pengamat pasar memprediksi bahwa harga emas Antam dalam jangka pendek masih akan berfluktuasi mengikuti sentimen global. Jika kebijakan moneter AS tetap agresif, kemungkinan harga emas akan terus mendapat tekanan tambahan.

Namun, dalam jangka panjang, prospek emas masih cukup cerah karena berbagai ketidakpastian ekonomi global yang berpotensi mendorong investor kembali ke aset safe haven seperti emas.

Tips Aman Investasi Emas di Masa Fluktuatif

Dengan situasi pasar yang masih bergejolak, investor disarankan untuk melakukan diversifikasi investasi agar risiko bisa tersebar merata. Selain itu, pemantauan terhadap perkembangan kebijakan ekonomi global maupun domestik juga perlu ditingkatkan agar investor bisa mengambil keputusan investasi dengan tepat.

Analis pasar logam mulia menyarankan agar investor tetap tenang dan tidak mengambil keputusan berdasarkan kepanikan sesaat. “Harga emas memang naik-turun, tapi secara historis, logam mulia masih terbukti aman sebagai lindung nilai jangka panjang,” tutur Ibrahim Assuaibi.

Kesimpulan: Tetap Optimistis di Tengah Fluktuasi Harga

Penurunan harga emas Antam dalam tiga hari terakhir menjadi peringatan bagi investor agar selalu berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi. Namun, dengan melihat prospek jangka panjang serta kondisi fundamental ekonomi global dan nasional, emas tetap menjadi pilihan investasi yang layak dipertimbangkan.

Investor disarankan untuk tetap tenang, terus mengamati situasi, serta mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan matang. Fluktuasi jangka pendek merupakan hal biasa dalam dunia investasi, namun logam mulia seperti emas umumnya akan kembali naik seiring waktu. Pastikan untuk selalu mengecek perkembangan harga terkini melalui laman resmi PT Antam untuk keputusan investasi yang lebih akurat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *