Jackiecilley.com – Dalam fase kritis gencatan senjata di Jalur Gaza, Kepala Hamas di Luar Negeri, Khaled Meshaal, berusaha meyakinkan pemerintah Amerika Serikat untuk mengikuti pandangan kelompok Palestina terkait perlucutan senjata. Esteemed dalam wawancara program Mawazine Al Jazeera Arabic, Meshaal menegaskan bahwa Hamas ingin memastikan tidak akan ada perang lagi antara Gaza dan Israel.
Meshaal mengungkapkan gagasan-gagasan untuk menjaga gencatan senjata, yang hingga kini tetap rapuh dan sering dilanggar oleh Israel. Dia menyebut perlunya menyimpan, mengamankan, dan memanage senjata agar tidak digunakan dalam konflik yang berkelanjutan. Perbincangan ini muncul di tengah fase pertama gencatan senjata yang melibatkan pertukaran tahanan, yang kini telah berakhir.
Di sisi lain, Israel masih membatasi arus bantuan kemanusiaan yang ke Gaza, yang bertentangan dengan ketentuan gencatan senjata tersebut. Akibatnya, ratusan ribu warga sipil terpaksa menderita di tengah cuaca buruk, hanya dapat berlindung di tenda-tenda darurat.
Fase kedua dari gencatan senjata, yang lebih kontroversial, akan membahas penarikan Israel, pelucutan senjata Palestina, dan penyelesaian konflik secara resmi. Meshaal menambahkan bahwa dialog sedang dilakukan dengan mediator untuk menjelaskan pendekatan Hamas mengenai pelucutan senjata, namun menyerahkan senjata di lapangan adalah tindakan yang akan mengancam keberadaan organisasi tersebut.
Dalam konteks ini, Meshaal berharap bahwa AS akan mengambil pendekatan pragmatis dan menjamin pemenuhan kesepakatan oleh Israel, sehingga menciptakan kondisi yang lebih aman bagi semua pihak yang terlibat.