Jackiecilley.com – Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, mengajukan permohonan kepada pemerintah pusat untuk membatalkan pemotongan anggaran Transfer Ke Daerah (TKD) yang mencapai lebih dari Rp2,6 triliun untuk tahun 2026. Permohonan ini ditekankan saat ia meninjau lokasi bencana di Silareh Aia, Palembayan, Kabupaten Agam, pada Kamis (4/12). Menurutnya, daerah yang terdampak bencana hidrometeorologi sangat memerlukan dukungan anggaran yang cukup untuk penanggulangan dan pemulihan.
Mahyeldi menjelaskan bahwa pengembalian dana tersebut akan membantu memperkuat upaya rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur yang rusak. Berdasarkan laporan pemprov, bencana tersebut menyebabkan kerusakan signifikan, termasuk 1.018 rumah rusak berat, 1.787 rumah rusak sedang, serta 317 rumah hilang. Jembatan dan sejumlah jalan juga mengalami kerusakan.
“Fasilitas umum dan rumah masyarakat banyak yang parah. Fokus kami saat ini adalah memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi,” ujar Mahyeldi. Dalam jangka panjang, pemerintah daerah berencana untuk memulihkan ekonomi masyarakat dan memperbaiki infrastruktur yang terdampak, yang tentunya membutuhkan anggaran besar.
Gubernur juga menyampaikan apresiasi terhadap dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, yang terus menyalurkan bantuan melalui kementerian, BUMN, dan lembaga sosial. Data dari Kementerian Keuangan menunjukkan pemotongan TKD untuk Sumbar tahun 2026 mencapai Rp2.628.893.437.000 yang meliputi 19 kabupaten/kota.
Dengan kondisi yang ada, Mahyeldi berharap agar pemerintah pusat dapat mempertimbangkan usulannya demi kesejahteraan masyarakat yang masih berjuang usai bencana.