01 August 2025 – hujan meteor perseid agustus menjadi sorotan utama fenomena langit sepanjang Agustus 2025. Hujan meteor Perseid diperkirakan mencapai puncaknya pada malam 12–13 Agustus, dengan intensitas hingga 150–200 meteor per jam dalam kondisi ideal. Ini terjadi saat Bumi melintas di jalur puing-puing Komet Swift‑Tuttle yang memasuki atmosfer dan terbakar, menciptakan jejak cahaya spektakuler.
Peristiwa hujan meteor ini dapat disaksikan dengan mata telanjang dari lokasi gelap tanpa polusi cahaya. Menurut pengamatan, rata‑rata meteor yang terlihat mencapai sekitar 100 per jam, namun di kondisi terbaik bisa melampaui 150. Meski Bulan hampir purnama pada 9 Agustus akan menjadi gangguan, malam puncak tetap memiliki potensi tontonan visual yang luar biasa sejauh langit cerah.
Fenomena langit istimewa lainnya adalah Black Moon yang terjadi pada 23 Agustus 2025. Ini merupakan fase Bulan Baru ketiga dalam satu musim dengan empat fase Bulan Baru sesuatu yang dikenal sebagai Black Moon musiman dan terjadi sekitar setiap 33 bulan. Black Moon tidak terlihat langsung karena sisi terang Bulan menghadap menjauh dari Bumi saat fase ini berlangsung.
Panduan membantu pengamatan disarankan memilih lokasi terbuka tanpa polusi cahaya, memantau cuaca cerah, dan menunggu sekitar 30 menit agar mata beradaptasi dengan kegelapan. Meski tanpa teleskop, hujan meteor dapat dinikmati langsung, sementara alat bantu seperti teropong memperkuat pengalaman melihat planet atau konjungsi langit lainnya.
Fenomena ini bukan hanya tontonan, tetapi juga menjadi momen edukatif untuk memperkaya minat astronomi publik di Indonesia. Antusiasme pengamat langit amatir dan akademisi diperkirakan naik, serta memicu diskusi seputar perlindungan langit gelap dan pelestarian lingkungan pengamatan.