Bos OJK Ungkap Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi dari IMF dan BPS

20 Agustus 2025 – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa perekonomian Indonesia dapat bertahan di tengah perlambatan ekonomi global yang terjadi saat ini. Hal ini disampaikan oleh Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, dalam acara Risk & Governance Summit 2025 di Balai Kartini pada Selasa, 19 Agustus 2025. Ia mengacu pada laporan World Economic Outlook dari International Monetary Fund (IMF) yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,8 persen tahun ini.

Sebelumnya, pada bulan April, IMF memangkas proyeksi pertumbuhan Indonesia dari 5,1 persen menjadi 4,7 persen. Namun, dalam laporan terbaru, angka tersebut direvisi kembali ke posisi yang lebih optimis. Mahendra menyatakan optimisme atas proyeksi ini dan percaya bahwa hal ini dapat meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global.

Ia juga menyebutkan bahwa data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,12 persen year on year pada kuartal kedua tahun 2025. Selain itu, lembaga pemeringkat Standard & Poor’s mempertahankan rating Indonesia pada peringkat BBB untuk jangka panjang, yang menunjukkan kepercayaan terhadap kekuatan perekonomian Indonesia.

Mahendra menekankan pentingnya penguatan tata kelola dalam sektor jasa keuangan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Sementara itu, Ketua Dewan Audit OJK, Sophia Wattimena, menyoroti rendahnya skor Indonesia dalam B-Ready Index yang dirilis oleh Bank Dunia, yang dapat menghambat iklim usaha.

Sophia menyatakan bahwa tantangan struktural dalam penanaman modal dan layanan keuangan perlu diatasi, agar Indonesia dapat lebih bersaing di tingkat global. OJK, menurutnya, terus berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan dan tata kelola guna mendukung perkembangan iklim usaha yang lebih baik di dalam negeri.

Baca Juga  OIKN: Lima Investor dari Kazakhstan Siap Masuk ke IKN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *