BI Proyeksi Ekonomi 2026 Tumbuh 4,7–5,5 Persen

04 Juli 2025 – Bank Indonesia (BI) proyeksi ekonomi 2026 tumbuh 4,7–5,5 persen. Prediksi ini mempertimbangkan berbagai faktor eksternal, terutama potensi pelemahan ekspor akibat ketidakpastian global.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyampaikan bahwa proyeksi tersebut telah melalui pembahasan bersama Kementerian Keuangan dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dalam forum asumsi makro Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026. Ia menekankan pentingnya sinergi antarlembaga guna menjaga momentum pertumbuhan di tengah tantangan global.

Salah satu isu utama yang menjadi sorotan adalah tingginya ketergantungan Indonesia terhadap ekspor komoditas. Dengan melemahnya permintaan dari negara mitra dagang, terutama Tiongkok dan kawasan Eropa, risiko terhadap proyeksi pertumbuhan semakin nyata.

Untuk itu, pemerintah mendorong percepatan implementasi program “Asta Cita” yang fokus pada penguatan ekonomi domestik, peningkatan nilai tambah industri, serta pembangunan sumber daya manusia. Strategi ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap ekspor mentah dan mendorong pertumbuhan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Perry juga menyebutkan bahwa stabilitas sektor keuangan, pengendalian inflasi, serta peningkatan investasi menjadi pilar penting untuk menopang target pertumbuhan tersebut. Ia menambahkan bahwa BI siap menjaga stabilitas makroekonomi melalui bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran.

Dengan proyeksi pertumbuhan yang moderat dan pendekatan kebijakan yang terkoordinasi, Indonesia diharapkan tetap tangguh menghadapi dinamika ekonomi global pada 2026.

Baca Juga  Kenaikan Harga BBM Subsidi Picu Aksi Protes di Sejumlah Kota Besar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *