23 Juni 2025 – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi kasus virus hantavirus terdeteksi di beberapa wilayah Indonesia. Delapan orang yang dinyatakan positif seluruhnya telah dinyatakan sembuh. Meski begitu, pemerintah mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan menjaga kebersihan lingkungan.
“Semua pasien telah mendapatkan penanganan medis sesuai prosedur. Saat ini mereka telah dipulangkan dan dinyatakan sehat,” ujar dr. Luki Prasetya, juru bicara Kemenkes RI, saat konferensi pers di Jakarta.
Hantavirus merupakan virus yang ditularkan melalui kontak dengan urin, kotoran, atau air liur tikus yang terinfeksi. Gejala awal yang umum termasuk demam tinggi, nyeri otot, dan sesak napas. Meski demikian, seluruh kasus yang dilaporkan di Indonesia tidak menunjukkan komplikasi berat.
Kasus tersebar di beberapa daerah seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Kalimantan Selatan. Pemerintah daerah setempat telah melakukan penyemprotan disinfektan di area-area berisiko tinggi, seperti pasar tradisional, tempat penampungan sampah, dan pemukiman padat penduduk.
“Peningkatan kebersihan lingkungan sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit ini. Masyarakat kami anjurkan untuk segera melapor jika ada gejala mencurigakan,” tambah dr. Luki.
Hingga saat ini belum ditemukan bukti penularan dari manusia ke manusia. Namun, Kemenkes tetap membuka posko informasi dan layanan konsultasi terkait kasus virus hantavirus di seluruh provinsi.
Langkah-langkah antisipatif terus dilakukan secara terpadu, termasuk edukasi masyarakat melalui media dan penyuluhan langsung oleh petugas kesehatan lingkungan.