Herbberger.com – Angkatan Darat dan Laut Filipina menegaskan komitmen mereka untuk tetap setia kepada konstitusi serta kepemimpinan sipil di tengah meningkatnya spekulasi yang mengisyaratkan kemungkinan destabilisasi. Pernyataan ini disampaikan oleh Letnan Jenderal Antonio Nafarrete pada Sabtu, menjelang dua demonstrasi besar yang dijadwalkan berlangsung di Metro Manila mulai Minggu hingga Selasa.
Nafarrete menekankan bahwa Angkatan Bersenjata Filipina berkomitmen pada integritas dan persatuan, serta akan mendukung ketertiban umum dengan siap membantu polisi. Ia juga mengecam segala tindakan yang dianggap melanggar hukum dan dapat mengganggu stabilitas nasional.
Demonstrasi yang akan berlangsung di Kota Quezon merupakan inisiatif dari United People’s Initiative, kelompok yang dipimpin oleh pensiunan perwira militer dengan tujuan menuntut akuntabilitas dan transparansi lebih besar dari pemerintah. Wakil Laksamana Jose Ma. Ambrosio Ezpeleta juga mengingatkan agar penyelenggara aksi menjaga keselamatan peserta serta meningkatkan kewaspadaan terhadap disinformasi.
Awal bulan ini, Panglima Angkatan Bersenjata Filipina, Jenderal Romeo Brawner Jr., menolak seruan untuk melakukan kudeta terhadap Presiden Ferdinand Marcos Jr. setelah protes yang terjadi akibat dugaan korupsi. Protes ini melibatkan ribuan warga Filipina, khususnya di Manila, yang menuntut pertanggungjawaban terkait skandal penipuan dalam proyek pengendalian banjir senilai lebih dari 545 miliar peso.
Aksi unjuk rasa itu diharapkan dapat mendorong perubahan positif dalam pemerintahan, sejalan dengan tuntutan masyarakat akan peningkatan transparansi dan akuntabilitas dari para pejabat publik.