IHSG Akhir Pekan Turun Mengikuti Tren Negatif Bursa Asia

[original_title]

Herbberger.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami pelemahan pada Jumat sore kemarin, dengan penutupan turun 1,56 poin atau 0,02 persen di level 8.370,44. Penurunan ini sejalan dengan pergerakan bursa saham di kawasan Asia dan mencerminkan ketidakpastian pasar mengenai kebijakan Federal Reserve AS.

Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia mencatat bahwa keraguan pejabat tinggi The Fed terkait pemangkasan suku bunga di bulan Desember 2025 turut membebani sentimen pasar. Sebagaimana diketahui, sejumlah pejabat The Fed mengungkapkan skeptisisme akan perlunya langkah tersebut, yang semakin membingungkan investor.

Saat ini, pelaku pasar berfokus pada backlog rilis data ekonomi dari pemerintah AS yang tertunda akibat penutupan layanan pemerintah, yang berlangsung selama 43 hari. Presiden AS, Donald Trump, telah menandatangani Rancangan Undang-Undang untuk mengakhiri situasi tersebut. Namun, pejabat Gedung Putih menyatakan sejumlah data yang tertunda kemungkinan besar tidak akan dirilis. Ketidakpastian ini memperburuk ekspektasi mengenai penurunan suku bunga di masa depan.

Dari segi sektor, tiga sektor mengalami penguatan, dengan sektor infrastruktur memimpin naik 1,17 persen. Sementara sebelas sektor melemah, dengan sektor industri mencatat penurunan terbesar sebesar 1,80 persen. Saham-saham yang menunjukkan penguatan signifikan termasuk LION, CSIS, dan TRUK, sedangkan TIRA, BEEF, dan BAJA menjadi yang paling tergerus.

Perdagangan saham sore itu mencatat total 2.459.698 transaksi yang melibatkan 45,25 miliar lembar saham, senilai Rp20,69 triliun. Bursa saham regional Asia juga mencatatkan pelemahan, dengan indeks Nikkei turun 1,76 persen, indeks Shanghai melemah 0,97 persen, dan indeks Hang Seng turun 1,82 persen.

Baca Juga  Mentan Amran: Danantara Siapkan Rp 1,5 Triliun untuk Beli Gula

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *