Herbberger.com – Emisi gas rumah kaca global pada 2024 diperkirakan meningkat sebesar 2,3 persen, mencapai rekor tertinggi 57,7 miliar ton, menurut laporan PBB yang dirilis pada Selasa. Angka ini menunjukkan bahwa target dalam perjanjian iklim Paris 2015, yang bertujuan membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat Celsius, semakin jauh dari pencapaian. Tanpa upaya yang lebih cepat dan ambisius, suhu global dapat meningkat hingga 2,8 derajat pada abad ini.
Laporan dari Program Lingkungan PBB mencatat bahwa meskipun semua negara yang terlibat dalam perjanjian Paris memenuhi target pengurangan emisi CO2 mereka hingga tahun 2035, suhu global tetap diproyeksikan akan meningkat antara 2,3 hingga 2,5 derajat Celsius. Hal ini menegaskan pentingnya pengurangan emisi yang lebih signifikan dan mendesak untuk mengurangi dampak negatif terhadap kehidupan dan perekonomian.
China menjadi penghasil emisi tertinggi dengan 15,6 miliar ton, diikuti oleh Amerika Serikat (5,9 miliar ton), India (4,4 miliar ton), Uni Eropa (3,2 miliar ton), dan Rusia (2,6 miliar ton). Kelompok G20, yang mencakup negara-negara dengan perekonomian besar, menyumbang 77 persen dari total emisi global, yang menunjukkan perlunya langkah lebih ambisius dari anggotanya.
Laporan tersebut juga menggarisbawahi bahwa meskipun telah ada penurunan suhu selama sepuluh tahun terakhir, kemauan politik untuk mempercepat tindakan iklim masih kurang. Fokus selanjutnya adalah pada Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim, yaitu COP30, yang akan berlangsung di Brasil, di mana diharapkan akan muncul langkah-langkah yang lebih kuat dalam menangani isu perubahan iklim.