Herbberger.com – Universitas Syiah Kuala (USK) berkomitmen untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang mengedepankan empati dan inklusivitas melalui kegiatan edukatif yang bertajuk SAFE (Stigma, Awareness, Facts, Empathy). Kegiatan ini diadakan pada 6 Oktober 2023 oleh Fakultas Kedokteran USK, dan bertujuan untuk membahas isu kompleks terkait HIV/AIDS serta kelompok rentan seperti LGBT dari perspektif mahasiswa kedokteran.
Kegiatan ini melibatkan Dokter Muda Stase Ilmu Kesehatan Masyarakat bersama mahasiswa angkatan 2022 dalam pembelajaran berbasis komunitas yang menyeluruh. Menurut Ketua Panitia SAFE, M. Zahrul Rahmatillah, program ini dirancang untuk mengatasi stigma dan diskriminasi yang masih ada, termasuk di kalangan tenaga kesehatan. “Kami ingin mahasiswa tidak hanya mahir secara klinis, tetapi juga peka terhadap nilai-nilai kemanusiaan dalam praktik kedokteran,” ungkapnya.
Acara ini dibuka oleh Dr. Teuku Renaldi, M.K.M. dan Dr. Rina Suryani Oktari, S.Kep., M.Si, yang menekankan pentingnya mengintegrasikan keilmuan medis dengan pemahaman sosial. Sesi utama diisi dengan talkshow edukatif yang menghadirkan narasumber dari berbagai bidang, seperti dr. Suheir Muzakir yang membahas aspek medis HIV/AIDS, dan Dr. Haiyun Nisa, Psikolog, yang menjelaskan dampak psikologis yang dialami oleh Orang dengan HIV/AIDS (ODHA).
Departemen IKM FK USK menegaskan bahwa SAFE merupakan langkah nyata dalam mewujudkan visi pendidikan kedokteran yang humanis. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan klinis serta menanamkan nilai-nilai etika dan empati. “Dokter masa depan harus menjadi agen perubahan yang mampu memberikan pelayanan kesehatan yang adil dan bebas prasangka,” terang Rina Suryani Oktari. Sebagai penutup, kegiatan ini juga mencakup diskusi aktif serta kuis berhadiah untuk mendalami pentingnya empati dalam dunia kedokteran.