Palestina Inginkan Negara Modern dan Demokratis, Bukan Bersenjata

[original_title]

Herbberger.com – Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, menegaskan bahwa negara Palestina tidak memiliki cita-cita untuk menjadi negara bersenjata yang terlibat konflik. Dalam pidatonya melalui konferensi video pada Sidang Majelis Umum PBB ke-80 yang berlangsung pada Kamis, 25 September 2023, di New York, Abbas menyampaikan komitmen untuk membangun sebuah negara modern dan demokratis, berlandaskan hukum, serta jauh dari kekuatan militer.

Abbas dengan tegas menyatakan, “Kami tidak menginginkan sebuah negara bersenjata.” Ia menggambarkan visi masa depan Palestina sebagai negara yang menegakkan supremasi hukum, menghormati hak asasi manusia, dan memastikan transisi kekuasaan yang damai. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya pemberdayaan pemuda dan perempuan dalam pembangunan bangsa.

Dalam konteks pemerintahan, Abbas mengusulkan agar Gaza dan Tepi Barat dikelola di bawah prinsip satu negara, satu hukum, dan satu aparat keamanan yang sah. Ia juga mengomentari serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang tidak merepresentasikan aspirasi rakyat Palestina, dan menilai bahwa aksi tersebut tidak mencerminkan semangat kemerdekaan yang dicita-citakan oleh rakyatnya.

Lebih lanjut, Abbas menyoroti bahwa lebih dari seribu resolusi PBB mengenai Palestina belum dilaksanakan. Meski begitu, ia memberikan apresiasi kepada negara-negara seperti Prancis dan Arab Saudi yang baru-baru ini memimpin konferensi untuk memperluas pengakuan internasional terhadap Palestina.

Abbas menegaskan bahwa rakyat Palestina tidak akan menyerah pada tekanan dan penderitaan yang berkepanjangan akibat konflik. Ia optimis bahwa “fajar kebebasan akan datang” dan bendera Palestina akan berkibar sebagai simbol martabat dan ketahanan bangsa.

Baca Juga  Menteri PKP Siap Hadapi Rente Melalui Pembiayaan Mikro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *