Yusril: AI Bawa Peluang Besar dan Ancaman bagi Hukum

[original_title]

Herbberger.com – Kecerdasan buatan (AI) dinilai membawa peluang sekaligus tantangan bagi sistem hukum di Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, dalam kuliah umum di Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, Bandung, pada Rabu (27/8).

Dalam pernyataannya, Yusril menegaskan bahwa meskipun teknologi AI semakin berkembang, tanggung jawab hukum tetap ada pada manusia sebagai pencipta dari teknologi ini. “Pertanggungjawaban hukum harus tetap ada pada manusia, bukan pada mesin,” ucapnya. Menurutnya, dilema antara kebutuhan hukum yang harus adaptif dengan kepastian hukum menjadi tantangan utama. Ia menekankan pentingnya regulasi baru dan peningkatan kapasitas aparat penegak hukum untuk memanfaatkan AI secara etis tanpa mengesampingkan aspek manusiawi dalam hukum.

Yusril menyoroti bahwa hukum lebih dari sekadar logika formal, karena ada unsur nurani yang tidak bisa digantikan oleh algoritma. Ia juga mengingatkan mahasiswa hukum untuk membekali diri dengan pengetahuan multidisipliner, mengingat bahwa kebijaksanaan manusia sangat dibutuhkan dalam menghadapi disrupsi teknologi.

Kuliah umum ini merupakan bagian dari peringatan Dies Natalis Ke-68 Universitas Padjadjaran dan dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Jaksa Agung Muda dan Kapolda Jawa Barat, yang menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, aparat penegak hukum, dan perguruan tinggi dalam menghadapi tantangan hukum di era digital.

Baca Juga  Parkir Tepi Jalan Tunjungan Dilarang untuk Atasi Kemacetan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *