23 Agustus 2025 – Distribusi beras dalam program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sudah mencapai 239,5 ribu ton hingga pekan ketiga Agustus 2025. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menjelaskan bahwa upaya ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga beras di pasar.
Arief menyebutkan bahwa target distribusi beras SPHP untuk tahun 2025 adalah 1,5 juta ton. Namun, penyaluran akan disesuaikan dengan kondisi produksi nasional. Pada Januari hingga Februari 2025, pemerintah telah menyalurkan beras SPHP sebanyak 181,1 ribu ton, sebelum program dihentikan sementara saat memasuki masa panen raya di berbagai daerah.
Penyaluran awal itu terbagi menjadi dua tahap, di mana tahap pertama mencapai 100,9 ribu ton, dan tahap kedua yang bertepatan dengan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri mencapai 80,2 ribu ton. Setelah panen raya, penyaluran SPHP dilanjutkan kembali pada bulan Juli dengan pencapaian distribusi mencapai 58,4 ribu ton hingga saat ini.
Mengenai harga, beras SPHP dijual dengan harga eceran tertinggi (HET) yang bervariasi tergantung zonasi. Khususnya untuk zona 1, harga ditetapkan pada Rp12.500 per kilogram, zona 2 Rp13.100, dan zona 3 Rp13.500 per kilogram. Setiap pembelian dibatasi maksimal dua kemasan (10 kg) per orang.
Program ini diharapkan dapat meredam fluktuasi harga beras, terutama jenis beras medium. Arief menambahkan bahwa meski target distribusi terus meningkat, pencapaian SPHP pada tahun lalu mencapai 1,196 juta ton, melampaui target yang ditetapkan.