Ekspor Produk Biomassa Indonesia ke Jepang Capai Rp 1,04 Triliun

Jakarta, 16 Juni 2025 – Produk biomassa Indonesia meraih sukses besar di pasar Jepang. Ekspor cangkang inti sawit (PKS) dan wood pellet tercatat mencapai nilai Rp 1,04 triliun dalam Forum Bisnis Osaka, menegaskan potensi energi terbarukan nasional.

Pada Forum Bisnis di Osaka, Jepang, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengumumkan keberhasilan ekspor biomassa Indonesia. Produk utama—cangkang inti sawit (PKS) dan wood pellet—dikirim senilai Rp 1,04 triliun kepada mitra Jepang, menandai langkah signifikan dalam pengembangan energi baru terbarukan di Tanah Air.

Menurut data Kemendag, volume ekspor PKS dan wood pellet pada tahun fiskal terakhir mencapai nilai tersebut, berkat meningkatnya permintaan Jepang terhadap bahan bakar alternatif ramah lingkungan. “Angka ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki daya saing kuat dalam biomassa,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Riska Dewi, dalam forum tersebut.

Lebih lanjut, Riska menambahkan, “Kami optimistis ke depan bisa meningkatkan volume dengan membuka akses pasar ke prefektur lain serta memperkuat sertifikasi keberlanjutan produk.” Hal ini sejalan dengan target pemerintah Jepang yang ingin menurunkan emisi gas rumah kaca lewat peningkatan penggunaan energi terbarukan.

Pihak pengusaha eksportir Indonesia pun menyambut antusias. Direktur PT BioRenew, Andi Wijaya, mengungkapkan, “Ekspor ini membuka peluang lebih luas untuk pengembangan fasilitas produksi wood pellet domestik.”

Keberhasilan ini tidak hanya berdampak positif pada neraca perdagangan nasional, tetapi juga memberikan kontribusi nyata pada pencapaian target energi hijau global. Pemerintah dan pelaku industri kini fokus memperluas jaringan pemasaran dan peningkatan sertifikasi ramah lingkungan, sebagai modal utama menembus pasar internasional lebih luas lagi.

Baca Juga  Harga Sembako Jogja: Gula & Minyak Turun, Cabai & Ayam Naik