Pemerintah Hadirkan Internet 100 Mbps untuk Sekolah & Puskesmas di Daerah Blank-Spot

Jakarta, 15 Juni 2025 – Pemerintah resmi menggulirkan program perluasan akses internet berkecepatan tinggi ke sejumlah wilayah blank-spot di Indonesia. Melalui skema terbaru, sekolah dan puskesmas di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) akan mendapatkan koneksi internet hingga 100 Mbps.

Program ini menggunakan pendekatan teknologi berbasis open access network dan spektrum frekuensi baru yang dialokasikan khusus untuk sektor pendidikan dan kesehatan. Langkah ini merupakan bagian dari agenda percepatan transformasi digital nasional yang menargetkan inklusi teknologi merata hingga ke pelosok.

“Ini bukan sekadar soal internet, tapi akses terhadap layanan pendidikan dan kesehatan yang lebih baik,” ujar Dr. Wahyu Santosa, Staf Ahli Kementerian Kominfo bidang Infrastruktur Digital. “Melalui jaringan terbuka, banyak operator bisa masuk dan menekan biaya layanan,” tambahnya.

Pemerintah menggandeng operator swasta serta BUMN dalam membangun infrastruktur pendukung. Program ini difokuskan pada daerah yang hingga kini belum memiliki akses internet memadai. Proyek percontohan dimulai di Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Kalimantan Barat.

Pakar teknologi informasi dari Universitas Gadjah Mada, Ir. Rika Prasetyo, M.T., menilai kebijakan ini sebagai terobosan. “Ini langkah strategis dalam mendorong kesetaraan akses digital di sektor-sektor vital,” ujarnya.

Dengan koneksi 100 Mbps, puskesmas dapat mengakses sistem rekam medis digital, sementara sekolah bisa memanfaatkan platform pembelajaran daring secara optimal. Diharapkan program ini selesai pada akhir 2026 dan menjangkau lebih dari 20.000 lokasi.

Baca Juga  Anker Tarik Power Bank PowerCore 10000 karena Risiko Meledak, Konsumen Indonesia Diimbau Waspada