Site icon herbberger.com

Serbia Tertarik Bergabung BRICS, Tinggalkan Uni Eropa?

24 Agustus 2025 – Serbia mengungkapkan minatnya untuk bergabung dengan aliansi BRICS yang terdiri dari Brasil, Rusia, China, India, dan Afrika Selatan, mewakili kekuatan negara berkembang. Hal ini disampaikan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS ke-17 yang berlangsung di Rio de Janeiro pada 6-7 Juli 2025, setelah Serbia mengajukan permohonan resmi untuk bergabung pada 2023.

Perdana Menteri Serbia, Duro Macut, menekankan pentingnya keanggotaan BRICS bagi negara mereka. Serbia merasakan sejumlah keuntungan strategis dari bergabung, khususnya karena letak geografisnya di Eropa Tenggara dan hubungan baik dengan Rusia serta China. Dalam konteks ini, BRICS dipandang sebagai alternatif yang lebih fleksibel dibandingkan Uni Eropa (UE), yang telah lama menjadi tujuan Serbia untuk menjadi anggota penuh. Proses aksesi Serbia ke UE, yang dimulai sejak 2012, terhambat oleh tuntutan politik yang dinilai tidak realistis, termasuk normalisasi hubungan dengan Kosovo.

Serbia menilai BRICS sebagai organisasi yang dapat menawarkan lebih banyak kebebasan dalam membina hubungan internasional, tanpa tekanan politik yang ketat. Hal ini ditanggapi positif oleh pejabat Serbia yang melihat potensi BRICS dalam membangun aliansi yang lebih kuat di tengah dinamika politik global yang terus berubah.

Dengan semakin banyaknya negara yang menunjukkan ketertarikan, BRICS diharapkan dapat menjadi kekuatan yang lebih besar di kancah internasional, memperkuat posisinya sebagai alternatif bagi negara-negara yang ingin mengembangkan hubungan di luar dominasi barat. Keputusan Serbia untuk bergabung merupakan langkah strategis di tengah ketidakpastian global, dan BRICS bisa menjadi platform bagi negara-negara yang memilih untuk menjalin kerja sama lebih dekat di antara sesama anggota.

Exit mobile version