23 Juni 2025 – Progres renovasi sekolah rakyat yang menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam revitalisasi pendidikan inklusif terus menunjukkan hasil signifikan. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaporkan percepatan pembangunan fisik di tiga pusat utama pendidikan sosial kini sudah melampaui 70 persen.
Ketiganya meliputi Sentra Handayani Jakarta dengan progres 72 persen, Sentra Mulya Jaya 81 persen, dan Pusat Pendidikan Margaguna 78 persen. Proyek ini mencakup peningkatan infrastruktur asrama, ruang kelas, ruang guru, serta fasilitas olahraga yang sebelumnya dinilai tidak layak.
“Target utama kami adalah memastikan seluruh fasilitas siap digunakan maksimal akhir tahun ini. Kami ingin memastikan kenyamanan dan keamanan bagi para siswa,” ujar Irwan Hakim, Koordinator Proyek Renovasi di lingkungan Kementerian PUPR.
Program renovasi sekolah rakyat juga melibatkan sinergi antar kementerian, termasuk Kementerian Sosial dan Kemendikbudristek, guna menjamin keberlanjutan pendidikan berbasis masyarakat.
Tak hanya gedung, proyek ini juga menyentuh pembaruan sanitasi, pencahayaan, dan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas. Pemerintah mengklaim langkah ini sebagai bagian dari roadmap Indonesia Emas 2045, di mana pendidikan menjadi fondasi utama kemajuan sosial.
“Pembangunan infrastruktur pendidikan yang inklusif akan menjadi tolok ukur keberhasilan investasi sosial kita,” tegas Irwan.
Dengan progres mendekati 80 persen, program ini ditargetkan rampung secara menyeluruh pada kuartal pertama 2026. Pemerintah mengimbau semua pihak turut mengawal proyek ini demi masa depan generasi muda yang lebih layak dan berdaya.