Site icon herbberger.com

Pengawasan Pelaksanaan SBIN Ditekankan Menperin

[original_title]

Herbberger.com – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menekankan pentingnya sistem pengawasan yang efektif dalam keberhasilan pelaksanaan Strategi Baru Industrialisasi Nasional (SBIN). Ia menyatakan bahwa kebijakan dan program yang tepat harus didukung dengan pengawasan yang kuat, objektif, dan transparan untuk mencapai hasil optimal. Pernyataan ini disampaikan di Minahasa, Sulawesi Utara, pada Rabu siang.

Agus menyebutkan bahwa pengawasan di Kementerian Perindustrian (Kemenperin) harus berorientasi pada perbaikan sistem dan tata kelola, bukan hanya sekadar mencari kesalahan. “Dengan tata kelola yang baik, program-program industri akan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujarnya.

SBIN dirancang sebagai cetak biru untuk industrialisasi Indonesia pasca pandemi dan era karbon, yang mengintegrasikan nilai kemandirian ekonomi, transformasi teknologi, serta keberlanjutan lingkungan. Agus merincikan empat pilar SBIN, yaitu industrialisasi berbasis sumber daya alam, pengembangan ekosistem industri, penguasaan teknologi, dan penerapan prinsip keberlanjutan.

Dalam menanggapi hal ini, Inspektur Jenderal Kemenperin, M Rum, mengungkapkan bahwa kementeriannya sedang memperkuat fungsi pengawasan agar lebih terintegrasi dan sesuai dengan kebijakan nasional. Ia menegaskan bahwa pengawasan harus menjadi elemen kunci dalam meningkatkan kinerja sektor industri melalui penerapan prinsip good governance dan manajemen risiko.

Rum juga mencatat adanya sejumlah pekerjaan di sektor industri yang belum sepenuhnya mengikuti regulasi, yang dapat menghambat pencapaian kinerja. Oleh karena itu, ia menyebutkan rencana pembentukan sistem pengawasan terpadu agar lebih terkoordinasi dan terukur. Ke depan, pengawasan akan dilakukan secara objektif, dengan harapan meningkatkan efektivitas dan akuntabilitas di lingkungan industri.

Exit mobile version