Site icon herbberger.com

NATO Tingkatkan Anggaran Pertahanan 5% GDP Hadapi Ancaman Global

anggaran pertahanan

26 Juni 2025 – Negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) akhirnya menyepakati keputusan penting untuk meningkatkan anggaran pertahanan nato hingga mencapai 5% dari produk domestik bruto (GDP). Kesepakatan ini diumumkan dalam Konferensi Tingkat Tinggi NATO yang digelar di Brussel pada Kamis (26/6).

Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, menyatakan kebijakan ini dirancang untuk menjawab desakan Amerika Serikat, terutama dari mantan Presiden Donald Trump yang berulang kali mendesak negara-negara NATO agar meningkatkan kontribusi pertahanan mereka secara signifikan.

“Kesepakatan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat kapabilitas militer dan pertahanan cyber negara-negara anggota NATO. Dengan anggaran ini, kami siap menghadapi tantangan yang semakin kompleks seperti serangan cyber hingga peningkatan ancaman militer dari beberapa negara non-NATO,” jelas Stoltenberg dalam konferensi pers setelah KTT.

Menurut pengamat pertahanan internasional dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia, Muhammad Fauzan, langkah ini dipandang sangat penting dalam konteks geopolitik dunia yang kini semakin rumit.

“Peningkatan anggaran pertahanan NATO adalah respons logis terhadap ancaman global yang kini tidak hanya bersifat konvensional, tetapi juga ancaman digital dan teknologi yang semakin canggih,” ujar Fauzan.

Meski demikian, keputusan ini menuai kontroversi karena dianggap dapat memperburuk ketegangan internasional dengan negara-negara di luar aliansi NATO, khususnya Rusia dan Tiongkok.

Langkah strategis ini akan diimplementasikan secara bertahap hingga mencapai target penuh pada tahun 2035.

Exit mobile version