12 Agustus 2025 – Penyebab epidemic yang menghancurkan populasi miliaran bintang laut di Pantai Barat Amerika Utara akhirnya terungkap setelah lebih dari satu dekade misteri. Sebuah studi yang dirilis di jurnal Nature Ecology and Evolution pada 4 Agustus 2023 mengungkap bahwa bakteri Vibrio pectenicida merupakan penyebab utama penyakit pelapukan bintang laut, atau dikenal sebagai sea star wasting disease.
Penyakit ini tercatat pertama kali muncul pada 2013 dan telah menyerang lebih dari 20 jenis bintang laut, dengan sunflower sea star (Pycnopodia helianthoides) menjadi spesies yang paling terdampak. Kini, populasi spesies tersebut telah menurun drastis, terutama di wilayah selatan Amerika Serikat, yang terancam punah secara fungsional. Penemuan ini mengubah pemahaman sebelumnya yang menganggap virus sebagai penyebab utama.
Alyssa Gehman, seorang ahli ekologi penyakit laut dari Hakai Institute dan University of British Columbia, menyebut perubahan ini sebagai ‘momen menegangkan’. Dengan membandingkan cairan tubuh bintang laut sehat dan yang terinfeksi, tim peneliti menemukan kehadiran bakteri V. pectenicida sebagai satu-satunya perbedaan signifikan.
Setelah mengekstrak bakteri dari spesimen terinfeksi dan menginfeksikannya ke bintang laut sehat, hampir semua spesimen yang terpapar mati dalam waktu singkat. Penelitian ini memperkuat bukti bahwa bakteri tersebut adalah penyebab utama dari masalah otot dan jaringan pada bintang laut.
Dampak dari hilangnya spesies ini sangat besar, terutama bagi ekosistem kelp yang menjadi rumah bagi ribuan spesies laut dan mendukung perekonomian lokal. Dengan ketidakhadiran bintang laut sebagai predator alami, populasi bulu babi dapat melonjak, yang dapat merusak habitat yang produktif.
Peneliti kini berfokus pada mengidentifikasi faktor pemicu munculnya bakteri tersebut, yang dianggap krusial untuk memulihkan spesies ini dan melindungi ekosistem kelp yang bergantung padanya.