Site icon herbberger.com

Lonjakan Minat Wisata ke Vietnam dan Tren Pariwisata Global pada 2025

12 Juli 2025 – Minat wisata ke Vietnam mengalami lonjakan signifikan sepanjang pertengahan 2025. Berdasarkan data dari Travel and Tour World (30 Juni 2025), kedatangan wisatawan internasional ke Vietnam meningkat lebih dari 30% pada Januari-Februari 2025 dibandingkan periode yang sama di 2024, mencapai 3,96 juta pengunjung. Peningkatan ini menunjukkan ketertarikan wisatawan global terhadap pengalaman otentik yang menggabungkan budaya lokal, seperti festival di Hoi An, keindahan alam di Ha Long Bay, serta kemudahan akses melalui kebijakan e-visa dan konektivitas penerbangan yang lebih baik.

Selain Vietnam, destinasi lain seperti Jepang, Thailand, dan India juga mencatat peningkatan popularitas. Ketiga negara ini dinilai mampu menghadirkan kombinasi antara petualangan, warisan budaya, dan layanan pariwisata kelas atas. Lonjakan minat ini didorong oleh membaiknya konektivitas penerbangan, seperti penambahan rute langsung dari India ke Vietnam, serta pelonggaran kebijakan visa oleh beberapa negara tujuan, termasuk Vietnam yang memperluas e-visa sejak Agustus 2023.

Di kawasan Asia, Jepang dan Thailand menarik perhatian berkat kalender festival budaya, seperti Festival Sakura di Jepang dan Songkran di Thailand, serta ragam destinasi alam terbuka yang kembali ramai usai pandemi. Sementara itu, India memperkuat posisinya sebagai destinasi wisata budaya dengan situs-situs seperti Taj Mahal dan festival seperti Diwali. Paket wisata tematik, seperti “cultural luxury trip” di Hoi An dan “eco-adventure journey” di Mekong Delta, menjadi semakin populer di kalangan turis internasional, sebagaimana dilaporkan oleh Travel and Tour World (22 Maret 2025).

Pakar industri pariwisata menilai pergeseran tren ini sebagai sinyal kuat bahwa preferensi wisatawan kini tak hanya berorientasi pada liburan konvensional. Mereka cenderung mencari pengalaman bermakna dengan elemen edukasi dan kesadaran budaya yang tinggi, seperti tur etnis di Sapa atau wisata kuliner di Hanoi. Pemerintah di negara-negara tujuan, termasuk Vietnam, mulai menyesuaikan strategi promosi pariwisata agar lebih kontekstual dan berkelanjutan. Contohnya, Vietnam meluncurkan kampanye promosi di Eropa pada Juni 2025 untuk menonjolkan wisata budaya dan ekowisata.

Melihat tren tersebut, pelaku usaha sektor perjalanan diharapkan terus berinovasi dalam merancang paket wisata yang tak hanya menarik, namun juga bertanggung jawab terhadap sosial dan lingkungan. Pengembangan ekolodge di Sapa dan program wisata berbasis komunitas di Mekong Delta menjadi contoh inisiatif yang mendukung pertumbuhan pariwisata yang sehat. Dengan langkah-langkah ini, minat wisata ke Vietnam dan destinasi global lainnya diharapkan terus tumbuh secara konsisten dan berkelanjutan.

Exit mobile version