Site icon herbberger.com

KRKP: Penurunan Petani Berisiko Turunkan Produksi Pangan

[original_title]

Herbberger.com – Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) mengungkapkan bahwa penurunan jumlah petani dalam dekade terakhir berpotensi mengancam kapasitas produksi pangan nasional. Koordinator KRKP, Said Abdullah, mengindikasikan bahwa sekitar 5 juta tenaga kerja telah meninggalkan sektor pertanian antara tahun 2013 hingga 2023.

Said menyebutkan bahwa hampir 60 persen dari total petani merupakan petani padi. Penurunan jumlah petani ini memicu kekhawatiran bahwa kemampuan untuk menjaga pasokan pangan akan tertekan. Fenomena ini juga terlihat dari meningkatnya jumlah petani dengan lahan kurang dari 0,5 hektare yang bertambah sekitar 3 juta orang, menggambarkan penurunan skala usaha tani di tingkat akar rumput.

Pergeseran tenaga kerja ini sering terjadi di kalangan generasi muda yang beralih ke sektor nonpertanian akibat pendapatan petani yang dianggap rendah dan tidak stabil. Hal ini berdampak pada lambatnya regenerasi petani, padahal kebutuhan pangan nasional terus meningkat.

Said mengusulkan adopsi praktik budidaya rendah karbon untuk meningkatkan produktivitas. Namun, ia menekankan bahwa perbaikan pendapatan petani juga perlu dilakukan agar sektor pertanian tetap diminati generasi muda. Tanpa kebijakan yang komprehensif, risiko penurunan kapasitas produksi dalam jangka panjang semakin nyata.

Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menyampaikan bahwa produksi beras nasional diperkirakan mencapai 34,77 juta ton pada tahun 2025. Tahun ini, pemerintah menghentikan impor beras karena stok domestik yang dianggap cukup. Dalam lima tahun ke depan, transformasi sektor pertanian akan difokuskan pada modernisasi alat, varietas unggul, serta penguatan kelembagaan petani untuk mencapai kedaulatan pangan yang lebih baik.

Exit mobile version