Herbberger.com – Penelitian mengenai kebiasaan sehat kini diterapkan melalui cara yang lebih interaktif. Tim peneliti dari University of Pennsylvania dan University of Alberta sedang mengembangkan sebuah kuis daring yang bertujuan untuk mengukur cara masyarakat memahami dan menerapkan perilaku sehat dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini, meski hanya difokuskan untuk warga Amerika Serikat, mencerminkan tren baru dalam dunia sains yang melibatkan masyarakat dalam memahami perilaku kesehatan.
Katy Mehr, asisten profesor di University of Alberta, menjelaskan bahwa proyek ini tidak hanya berorientasi pada hasil, tetapi juga pada proses pembelajaran masyarakat tentang kebiasaan sehat. “Ini adalah kesempatan untuk melihat bagaimana orang berinteraksi dengan informasi kesehatan dan dampaknya terhadap perilaku mereka,” ujar Mehr.
Dalam beberapa tahun terakhir, ketertarikan masyarakat terhadap gaya hidup sehat meningkat, tetapi arus informasi yang beragam di media sosial sering kali membingungkan. Katy Milkman, peneliti perilaku dari Wharton School, mengungkapkan bahwa banyak individu lebih percaya pada nasihat influencer daripada temuan ilmiah. Ia mencontohkan bahwa informasi di media sosial yang menyatakan penghindaran karbohidrat atau konsumsi daging merah dapat memperpanjang umur sering kali bertentangan dengan hasil penelitian ilmiah yang lebih mendukung pola makan Mediterania.
Melalui penelitian ini, tujuan utama adalah membangun jembatan antara sains dan masyarakat, sehingga publik dapat memahami kebiasaan sehat yang terbukti efektif. Penelitian serupa juga menunjukkan bahwa sains dapat dilakukan melalui interaksi langsung dengan masyarakat, sebuah pendekatan yang dikenal sebagai citizen science. Walaupun berbasis di Amerika Serikat, metode ini dianggap dapat diterapkan di negara lain, termasuk Indonesia, untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya perilaku sehat yang didukung oleh bukti ilmiah.