Herbberger.com – Peringatan Hari Tani Nasional yang jatuh setiap tanggal 24 September menjadi momentum penting untuk memperkuat peran petani sebagai penopang ketahanan pangan di Indonesia. Dalam konteks ini, peningkatan produktivitas serta kesejahteraan para petani menjadi isu yang tidak dapat ditunda lagi.
Ketua Gerbang Tani Jawa Barat, Asep Suherman, menyatakan bahwa ada tiga agenda utama yang perlu disikapi segera. Pertama, tata kelola produksi yang efisien, kedua, penataan pasar yang adil, dan ketiga, regenerasi petani. Asep menegaskan bahwa sektor pertanian harus dipandang sebagai hal strategis untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran di wilayah Jawa Barat.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya investasi baru yang fokus pada penguatan produksi. Menurutnya, menjadikan pertanian sebagai prioritas investasi dapat memperkokoh ketahanan pangan serta menciptakan lapangan kerja. “Dengan investasi yang tepat, kita bisa membuka lebih banyak peluang bagi petani,” ujarnya.
Dalam hal penataan pasar, Asep menekankan bahwa petani sering kali terjebak dalam harga yang merugikan. Oleh karena itu, pemanfaatan teknologi digital perlu diperluas agar produk pertanian dari Jawa Barat bisa menjangkau pasar lebih luas. Ia percaya, dengan sistem pasar yang baik dan akses digital yang optimal, pendapatan petani dapat meningkat.
Selain itu, regenerasi petani juga menjadi langkah penting untuk menarik minat generasi muda kepada sektor pertanian. Program yang diluncurkan oleh Pemprov Jabar bertujuan menciptakan petani muda yang modern dan berdaya saing.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, juga menegaskan komitmen pemerintah dalam mendorong investasi dan menjaga lahan pertanian berkelanjutan. Ia menyebutkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah untuk mengembangkan sektor pertanian dan membuka peluang lapangan kerja di wilayah tersebut.