Herbberger.com – Pemimpin bisnis China dan Arab Saudi menunjukkan optimisme terhadap prospek kerja sama bilateral, terutama dalam konteks perkembangan teknologi digital. Di tengah kemajuan pesat dalam berbagai sektor, seperti logistik dan energi berkelanjutan, para pemimpin ini menganggap kolaborasi mereka akan semakin erat.
Winston Cheng, Wakil Presiden Senior dan CFO Lenovo Group, mengemukakan bahwa rantai pasok yang luas dan kemampuan manajemen besar memberikan keunggulan bagi perusahaan-perusahaan China dalam ekosistem kecerdasan buatan global. Wang He, pendiri Galaxy Universal, menambahkan bahwa kecerdasan berwujud kini memasuki fase pengembangan yang cepat, dan sektor jasa serta wisata budaya di Timur Tengah dianggap sebagai area bernilai tinggi untuk penerapan teknologi.
Konektivitas logistik menjadi fokus utama dalam kerjasama antara China dan Timur Tengah. Charlie Peng, Kepala JINGDONG Logistics untuk Timur Tengah, menyatakan bahwa perusahaan telah memasuki Arab Saudi sejak 2021, membangun jaringan operasional termasuk gudang di Riyadh dan pusat layanan pelanggan luar negeri pertama di negara tersebut.
Infrastruktur tetap menjadi pilar utama hubungan bilateral ini. Chen Debin dari China Railway 18th Bureau Group International Co. menyoroti proyek hanggar pemeliharaan Bandara Jeddah sebagai salah satu proyek kunci yang akan menjadi pusat regional penting setelah selesai.
Saleh Al-Khabti, Presiden ACWA Power, menyebut Forum Investasi Internasional (FII) sebagai platform penting untuk mendorong kolaborasi antara China dan Arab Saudi. Hal ini diharapkan dapat mendukung negara-negara Selatan Global dalam mengambil bagian lebih besar dalam aksi iklim, sesuai harapan Fadi Saadeh, CEO sementara Voluntary Carbon Market.
Richard Attias, Ketua Komite Eksekutif FII Institute, menegaskan bahwa perhatian China terhadap Timur Tengah terus berkembang dan memainkan peran penting dalam diversifikasi ekonomi kawasan.